“Ini urusan Pak Prabowo dan Pak Surya. Sekali lagi, kami tetap memberikan dukungan terhadap Prabowo,” tegasnya. Ia juga yakin bahwa keputusan ini telah melalui diskusi antara Surya Paloh dan Prabowo, yang menghasilkan saling pengertian di antara mereka.
Komitmen NasDem untuk Mendukung Pemerintahan
Saan menegaskan bahwa NasDem akan tetap mendukung kebijakan dan program pemerintahan Prabowo-Gibran. “Kami bukan oposisi. Kami ingin tetap dalam barisan pemerintahan,” ujar Saan. Ia menambahkan bahwa keputusan untuk tidak masuk kabinet adalah soal etika dan kepantasan, mengingat NasDem bukan merupakan partai pendukung dalam Pilpres.
Sekjen NasDem, Hermawi Taslim, juga mengungkapkan bahwa partainya memilih untuk tidak masuk dalam kabinet dengan alasan yang sama. “Pemerintahan ini harus sukses. Namun, kami memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran,” ujarnya setelah melayat wafatnya Cagub Malut Benny Laos di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Hermawi menekankan bahwa kontribusi pemikiran NasDem lebih penting daripada sekadar hadir dalam kabinet. “Pikiran-pikiran kami jika diterima jauh lebih berarti daripada secara fisik masuk kabinet,” jelasnya.
Hubungan Baik dengan Prabowo
Hermawi juga menambahkan bahwa meskipun NasDem tidak bergabung dalam kabinet, mereka tetap merupakan bagian dari pemerintahan. “Kami adalah bagian yang tak terpisahkan dari pemerintahan ini,” ungkapnya. Menurutnya, Prabowo pernah bertanya mengapa NasDem belum memberikan nama untuk posisi kabinet, tetapi NasDem memilih untuk tidak memberikan jawaban.