JAKARTA – Mahfud MD, calon wakil presiden nomor urut 3, menggambarkan kekuatan aspirasi rakyat sebagai kekuatan yang tak terbendung. Dalam pernyataannya, ia merujuk pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, di mana kekuasaan tampaknya tegar dan tak tergoyahkan oleh siapapun. Dalam era tersebut, kepatuhan terhadap kehendak presiden seakan menjadi kebiasaan di semua lapisan masyarakat, termasuk TNI, Polri, anggota DPR, dan MPR.
Namun, Mahfud mengingatkan bahwa kekuasaan yang telah dibangun begitu kuat selama puluhan tahun bisa runtuh dengan cepat ketika dihadapkan pada aspirasi dan kehendak rakyat. Dia menyoroti peristiwa pada masa lengsernya Soeharto pada 23 Maret 1998. Pada saat itu, anggota MPR, yang semula bersikeras bahwa hanya Soeharto yang mampu memimpin Indonesia, harus mengubah sikapnya karena tekanan dari masyarakat yang merasa terkekang dalam berdemokrasi di bawah pemerintahan Soeharto.