BITVONLINE.COM– Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan kritik keras terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan bahwa Putin “tidak menginginkan perdamaian” dalam konflik yang berlangsung di Ukraina. Macron juga menegaskan bahwa Putin “tidak siap untuk berunding” guna mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun tersebut.
Pernyataan Macron ini muncul setelah serangan besar-besaran yang dilakukan Rusia terhadap infrastruktur listrik Ukraina pada Minggu (17/11/2024). Serangan tersebut mencakup tembakan 120 rudal dan lebih dari 90 pesawat nirawak (drone) yang menghantam ibu kota Kyiv serta wilayah-wilayah lain di Ukraina.
“Jelas bahwa Presiden Putin bermaksud untuk mengintensifkan pertempuran,” ujar Macron dalam kunjungannya ke Argentina, seperti dikutip dari AFP, Senin (18/11/2024). Ia menambahkan bahwa ia hanya akan mempertimbangkan untuk melakukan percakapan dengan Putin jika “konteksnya” dianggap tepat.
Serangan udara Rusia pada Minggu tersebut menandai serangan terbesar dalam tiga tahun peperangan. Ledakan besar mengguncang ibu kota Kyiv dan kota-kota lain di wilayah Donetsk, dengan serangan yang menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran di sejumlah wilayah. Pemadaman ini sangat mengkhawatirkan karena musim dingin yang ekstrem mulai melanda Ukraina, yang membutuhkan suplai energi untuk pemanas ruangan.
“Serangan udara Rusia yang terus-menerus telah menghancurkan setengah dari kapasitas produksi energi Ukraina,” ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pernyataannya yang dirilis pada Minggu malam. Menurutnya, serangan ini semakin menyulitkan rakyat Ukraina yang sudah lama berjuang untuk bertahan hidup di tengah invasi Rusia.