“Aku enggak tau kalau bakal tabrakan. Soalnya kami sama-sama berjalan pelan. Tiba-tiba bunyi ‘brakk’. Pas ku lihat ke belakang, sudah tabrakan,” tambahnya, mencoba menggambarkan momen mencekam di jalan yang kondisinya cukup gelap di tengah hutan.
Saat itu, suasana di lokasi kecelakaan langsung mencekam. Sopir mobil pribadi dan Sagala sempat bersitegang terkait siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut, namun perhatian segera beralih saat mereka melihat penumpang mobil pribadi yang terluka parah.
“Kami ribut dengan sopirnya karena kondisi mobilnya yang rusak di bagian pintu penumpang belakang. Tapi kemudian kami sadar ada penumpang yang sudah tidak sadarkan diri dengan luka yang serius,” ungkap Sagala dengan nada prihatin.
Menurut keterangan Sagala, setelah mobil pribadi itu pergi menuju Kota Sidikalang untuk membawa korban ke rumah sakit, ia memutuskan untuk memeriksa sekitar lokasi kecelakaan. Di tengah kegelapan, ia menemukan potongan tangan yang tergeletak di pinggir jalan.
