Menurut laporan dari kantor berita Korea Utara, KCNA, Kim Jong-un mengecam media Korsel yang melaporkan bahwa jumlah korban jiwa akibat banjir bisa melebihi 1.000 hingga 1.500 orang. Kim menyebut laporan tersebut sebagai “kampanye kotor” yang bertujuan mempermalukan dan mencoreng citra Korea Utara. “Ini adalah kebiasaan buruk dan sifat tercela dari sampah Republik Korea,” kata Kim, merujuk pada Korea Selatan.
Korea Utara sebelumnya mengklaim bahwa tidak ada korban jiwa yang signifikan, meskipun terjadi kerusakan pada ribuan rumah di wilayah utara. Pyongyang juga menyatakan bahwa Angkatan Udara Korea Utara telah berhasil menyelamatkan lebih dari 5.000 orang, dengan sekitar 4.200 di antaranya diselamatkan oleh helikopter dalam waktu singkat. Namun, pada Sabtu (3/8), Pyongyang kembali menegaskan tidak ada korban jiwa sama sekali di wilayah Sinuiju, yang dianggap sebagai area paling parah terdampak banjir.