KORUT – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dengan tegas menyatakan bahwa Pyongyang tidak akan ragu untuk mengakhiri Korea Selatan jika negara itu diserang. Pernyataan tersebut dilontarkan Kim dalam situasi di mana hubungan antara kedua negara telah mencapai titik terendah baru. Korea Utara, yang memiliki senjata nuklir dan telah menjadikan Korea Selatan sebagai ‘musuh utama’, memperlihatkan tindakan keras dengan menutup lembaga-lembaga yang didedikasikan untuk reunifikasi dan penjangkauan, serta mengancam perang atas pelanggaran teritorial yang dianggap sekecil apapun.
Pada acara peringatan berdirinya militer negara tersebut, Kim Jong Un menegaskan kembali bahwa militer harus siap untuk ‘memusnahkan’ musuh jika terprovokasi, yang jelas merujuk pada Korea Selatan dan sekutunya, Amerika Serikat. Gambar-gambar resmi yang dirilis oleh KCNA (Korean Central News Agency) menampilkan Kim berpegangan tangan dengan putrinya yang masih kecil, Ju Ae, yang beberapa analis menduga sedang dipersiapkan sebagai pemimpin berikutnya.
Dalam gambar-gambar tersebut, tampak Kim dan istrinya menerima sorakan antusias dari tentara berseragam militer, serta berfoto bersama komandan militer, menggambarkan citra otoritas dan kekuasaan yang diperlihatkan secara simbolis. Kim juga menegaskan bahwa keputusan baru-baru ini untuk mendefinisikan Seoul sebagai musuh utama adalah langkah yang tepat menurutnya.