Andi Ibrahim mengungkapkan bahwa dirinya telah aktif dalam menyosialisasikan istrinya sebagai salah satu calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI daerah pemilihan Sulawesi Barat dengan penggunaan gelar “Hj” di depan nama Jumriah. Namun, ketika melihat surat suara, gelar tersebut tidak tercantum, membuatnya merasa dirugikan dan kecewa.
Ketidakpuasan Andi Ibrahim atas ketidakkonsistenan tersebut menyoroti pentingnya pengakuan gelar dan identitas dalam proses politik. Sebagai tokoh publik yang telah memberikan kontribusi dalam komunitasnya, Andi Ibrahim merasa bahwa penggunaan gelar haji untuk istrinya adalah bentuk penghargaan dan pengakuan atas peran dan prestasinya.