Menurut laporan dari TF1 TV dan BFM TV, yang mengutip sumber dari media Prancis, Pavel Durov, yang berusia 39 tahun, ditangkap saat bepergian dengan jet pribadinya setelah tiba dari Azerbaijan. Penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat, dan Durov diperkirakan akan menghadapi pengadilan pada hari Minggu (25/8/2024). Penyebab utama penangkapan ini adalah surat perintah yang dikeluarkan di Prancis sehubungan dengan dugaan aktivitas ilegal di Telegram.
Telegram, yang berbasis di Dubai, telah menjadi platform komunikasi pilihan di berbagai belahan dunia, termasuk di kalangan pejabat Ukraina seperti Presiden Volodymyr Zelenskiy, serta di kalangan Kremlin dan pemerintah Rusia untuk menyebarkan informasi. Namun, aplikasi ini juga mengalami kritik karena kurangnya moderasi konten yang memungkinkan aktivitas kriminal berlanjut tanpa pengawasan yang memadai.