Menurut laporan dari Militer Korea Selatan pada Senin (16/9), Korea Utara telah mengirimkan total 120 balon berisi sampah pada hari Minggu kemarin, sementara pada hari Sabtu (14/9), Korut telah mengirimkan 50 balon. Staf Gabungan Militer Korsel mengungkapkan bahwa balon-balon tersebut berisi kertas dan sampah plastik, yang meskipun tidak berbahaya, tetap memicu ketegangan.
Sejak Mei 2024, Korea Utara telah mengirimkan sekitar 5.000 balon berisi sampah ke Korea Selatan. Korut mengklaim bahwa tindakan ini adalah bentuk balasan terhadap aktivis Korea Selatan yang sebelumnya mengirimkan balon berisi propaganda ke wilayahnya. Langkah ini merupakan bagian dari eskalasi ketegangan yang lebih luas antara kedua negara, yang saling menanggapi tindakan provokatif.
Sebagai respons terhadap tindakan Korea Utara, Korea Selatan telah menghentikan beberapa kesepakatan militer dan memasang loudspeaker di perbatasan untuk menyebarkan propaganda negara mereka. Ketegangan antara kedua negara ini telah meningkat, menandai konflik yang terus berlanjut meskipun upaya diplomatik untuk meredakan situasi.