Studi tersebut menunjukkan bahwa galon kuat berbahan polikarbonat masih sangat aman untuk dikonsumsi tanpa menimbulkan risiko BPA pada air minum.
Meskipun migrasi BPA terbukti aman dengan pengujian yang dilakukan, isu pemaparan sinar matahari melalui metode distribusi juga tetap menjadi perhatian. Beberapa galon didistribusikan menggunakan truk terbuka yang dapat terpapar sinar matahari langsung. Akan tetapi, Oka Tan memastikan bahwa suhu hingga 40 derajat Celsius yang umum di Indonesia tidak berbahaya dan tidak memicu migrasi BPA.
Dengan penjelasan dari para ahli seperti Oka Tan dan Akhmad Zainal Abidin, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir berlebih mengenai migrasi BPA dari galon polikarbonat. Polikarbonat tetap menjadi pilihan yang aman dan kuat untuk kebutuhan distribusi air minum dalam kemasan, khususnya untuk iklim tropis seperti Indonesia.