BITVONLINE.COM -Isu terkait migrasi Bisphenol A (BPA) dari galon ke dalam air masih menjadi perhatian masyarakat. Namun, pakar teknologi plastik, Oka Tan, memastikan bahwa migrasi BPA dari galon polikarbonat ke air minum tidak akan terjadi hanya karena terpapar sinar matahari. Hal ini disebabkan migrasi BPA hanya terjadi jika kemasan terpapar pada suhu hingga 70 derajat Celsius.
Menurut Oka Tan, yang juga merupakan lulusan University of Applied Science Darmstadt Jerman, praktik distribusi galon polikarbonat di Indonesia telah memenuhi standar keamanan dan tidak bermasalah, meskipun didistribusikan di siang hari yang panas.“Kecuali nanti suhu kita di dunia sampai 70 derajat, nah itu ya lain persoalan. Tapi, sampai saat ini kan di Indonesia cuma 40 derajat, itu sudah maksimum,” kata Oka Tan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (14/12).
Oka menambahkan bahwa migrasi BPA juga bisa dipicu oleh benturan atau gesekan keras yang merusak kemasan. Namun, distribusi galon di Indonesia sudah mematuhi prosedur yang memastikan gesekan semacam itu minimal dan tidak berdampak pada keamanan air minum.