“Kami sangat mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi GPS-nya dan memperingatkan bahwa mereka akan bertanggung jawab atas masalah yang ditimbulkan akibat hal ini,” tegas JCS dalam pernyataan resminya.
Sebelumnya, pada Mei 2024, Korea Utara juga dilaporkan melakukan upaya serupa untuk mengganggu sinyal GPS di wilayah Korsel. Namun, serangan tersebut tidak berdampak pada operasi militer di kawasan tersebut. Insiden terbaru ini, bagaimanapun, menunjukkan peningkatan ketegangan antara kedua negara, yang kembali terlibat dalam persaingan dan provokasi terkait sistem pertahanan dan teknologi militer.